UPTD Nilai Larangan Camat Wermaktian ke SMK Negeri Seira Keliru

UPTD Nilai Larangan Camat Wermaktian ke SMK Negeri Seira Keliru


UPTD Nilai Larangan Camat Wermaktian ke SMK Negeri Seira Keliru

Posted: 25 Aug 2018 12:20 PM PDT

UPTD Nilai Larangan Camat ke SMK Negeri Seira Keliru  SAUMLAKI, LELEMUKU.COM - Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) SMU/SMK Dinas Pendidikan Provinsi Maluku di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB), Bartolomeus Matruty  mengatakan bahwa larangan Plt Camat Wermaktian, Charles Utuwally kepada Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) Negeri Seira untuk berpartisipasi dalam perayaan hari ulang tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke 73 di kecamatan tersebut merupakan kekeliruan yang berawal dari salah paham.

"Hal ini merupakan kekeliruan, sebab intinya koordinasi terutama camat sebagai pimpinan yang harus memberikan contoh kepada masyarakat. Dapat melayani tanpa menuntut wibawa. Hal ini sudah saya sampaikan ke camat, ini hanya kekeliruan," ujar dia kepada Lelemuku.com pada Jumat (24/8).

Ia mengatakan kekeliruan ini terjadi karna camat seharusnya memberitahukan permintaan kepada SMK Seira dengan sepengetahuan UPTD di Saumlaki.

"Sebab sesuai aturan, SMA dan SMK bukan lagi dibawah komando pemerintah kabupaten, kecamatan dan desa. Tetapi dibawah provinsi dan harus berkoordinasi dengan kami,"  papar Matruty.

Ditegaskan saat ini masih banyak pejabat yang belum paham dengan posisi SMA dan SMK saat ini. Sehingga terkait masalah komando kepada pihak sekolah tanpa koordinasi dengan UPTD SMU dan SMK harus segera dipahami bersama.

"Saya sangat mengharapkan tidak ada lagi kesalahpahaman terutama dari pihak-pihak yang selama ini belum memahami posisi SMA dan SMK. Sebab sekarang ini pendidikan sekolah menengah tidak lagi diperintah di kabupaten dan mesti harus ada koordinasi dengan kami di UPTD," ujar dia.

Terkait pelarangan yang dikeluarkan camat pasca kekeliruan ini dinilai sangat tidak adil, sebab siswa dan para guru SMK Negeri Seira juga memiliki hak yang sama seperti warga negara Indonesia lainnya.

"Jangan anggap ini masalah kecil, ini masalah nasional sebab larang warga negara Indonesia untuk berpartisipasi dalam hari kemerdekaan negara, adalah pelanggaran HAM," ujar dia

Selanjutnya ia menyatakan siap fasilitasi komunikasi antara Camat dengan pihak SMK Negeri Seira sehingga kesalahpahaman yang terjadi dapat segera dituntaskan dan tidak diperbesar.

"Mari secara satria, kita lepaskan ego jabatan. Jika sadari ada kesalahan mari kita duduk bersama dan selesaikan sehingga masalah seperti ini tidak berkepanjangan dan terulang lagi, sebab yang rugi adalah para siswa, guru dan masyarakat," imbuh dia.

UPTD Nilai Larangan Camat ke SMK Negeri Seira Keliru  Sebelumnya Camat Wermaktian Charles Utuwally melarang siswa-siswi dan para guru SMK Negeri Seira.   Larangan ini berujung pada dikeluarkannya para siswa SMK yang ikut berpartisipasi dalam tim sepak bola dari perwakilan desanya.

Mewakili camat, pelaksana harian (Plh) Desa Weratan, Misail Sabonlela yang menyatakan pihaknya diperintahkan untuk melarang para siswa-siswi dari SMK Seira untuk berpartisipasi dalam tiap lomba HUT RI kali ini.

"Saya mohon maaf kepada kepada adik-adik sekalian yang hari ini bertanding dilapangan. Ini hasil keputusan resmi dari bapak Camat Wermaktian terkait khusus untuk anak-anak sekolah yang berasal dari SMK, anak-anak ini tidak bisa bermain," ujar dia saat memberikan arahan saat pertandingan antara klub bola Antariksa melawan klub Semut Merah di Lapangan Bolakaki Desa Weratan pada 5 Agustus lalu.

Sabonlela melanjutkan, keputusan pelarangan mutlak kepada siswa sekolah tertentu ini diambil oleh Camat Utuwally dan diterapkan untuk seluruh mata lomba yang dipertandingkan dalam perayaan HUT RI kali ini.

"Ini keputusan Camat Wermaktian, bukan keputusan panitia atau keputusan pemerintah desa. Saya bersama sekdes (sekretaris desa) sebagai pimpinan desa di Weratan  sudah pergi untuk klarifikasi tapi bapak camat semata-mata tidak mau untuk anak-anak SMK hadir dilapangan," ungkap dia. 

Sementara Sekretaris Panitia, Nikodemus Ungirwalu mengatakan bahwa perintah dari camat merupakan hasil pertemuan bersama antara pemerintah desa dan panita yang harus ditaati.

"Ada penegasan dari hasil meeting kami, siswa-siswi maupun guru dari SMK tidak diperkenankan mengikuti pertandingan pada iven 17 kali ini. Kami tidak bisa lari dari keputusan ini," ungkap dia.

Plt Camat Wermaktian, Charles Utuwally mengklaim mengatakan larangan itu bukan disebabkan oleh dirinya, tetapi dirinya menuding kepala sekolah SMK yang tidak bekerja sama dengannya saat dirinya meminta anak muridnya terlibat dalam pasukan pengibar bendera (Paskibra).

UPTD Nilai Larangan Camat ke SMK Negeri Seira Keliru  "Sebenarnya yang melarang itu adalah kepala sekolah. Karena awal kegiatan yang jauh lebih penting kepsek menarik seluruhnya artinya kan bukan dari pihak panitia," ujar dia saat dikonfirmasi pada 17 Agustus.

Ia mengklaim surat permintaan terkait paskibra dari dirinya itu sesuai dengan prosedur yang berlaku. Yakni pihak Kecamatan menyurati kepala sekolah, kemudian sekolah yang memberitahukan kepada UPTD SMA SMK Dispenbud Provinsi Maluku di MTB bahwa siswa sekolah mereka diminta untuk menjadi anggota paskibra.

"Jadi tidak ada koordinasi antara pihak kecamatan dan UPTD. Surat dari camat secara resmi, dicap dan ditandatangani. Yang punya bawahan langsung ke kepala sekolah kan UPTD. Kalau saya telah menyurati kepsek-kepsek, ya kepsek berdasarkan surat dari camat yang menyurati ke UPTD untuk meminta atau menyampaikan bahwa kecamatan menyurati minta kesediaan saya mengijinkan anak-anak sekolah untuk mengikuti paskibra," beber dia.

Utuwally juga mengklaim bahwa dirinya tidak pernah mengetahui jika panitia dan pemerintah desa telah memaksa para siswa tersebut untuk mengundurkan diri secara terpaksa dari lomba-lomba jelang HUT RI ke 73 kali ini.

"Saya tidak tahu kalau panitia mengusir anak-anak sekolah saat ikut lomba," tutup dia.

Sementara Kepsek SMK Negeri Seira, Fransiskus Xaverius Ratuarat, S.Pd membenarkan persoalan sekolahnya tidak dilibatkan dalam kegiatan menyongsong HUT RI berawal dari Plt Camat Wermaktian yang menyurati sekolah untuk meminta kesediaan siswanya dilibatkan dalam paskibra.

"Kemudian dari surat itu kami dari pihak sekolah kembali membalas surat Plt. camat perihal pemberitahuan bahwa mengingat bahwa SMA dan SMK di kabupaten MTB telah diserahkan secara penuh ke pemerintah Provinsi Maluku. Itu menjadi kewenangan pemerintah provinsi dan oleh sebab itu segala kordinasi yang terkait dengan tenaga guru, pegawai honor maupun siswa yang hendak digunakan, dipakai dalam kegiatan-kegiatan nasional ataupun kedaerahan itu mestinya pemerintah kecamatan harus berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku dalam hal ini kepala UPTD Kabupaten MTB," papar dia.

Diungkapkan hal inilah yang menjadi pemicu kesalahpahaman sehingga berujung pada pelarangan siswa-siswi SMK Negeri Seira dalam berbagai kegiatan pada HUT RI tahu n 2018.

"Jadi dalam kesempatan itu dari pemerintah kecamatan tidak membangun koordinasi dengan kepala UPTD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku di Kabupaten MTB. Tetapi secara sepihak, mereka langsung membatasi semua siswa juga guru dan pegawai SMK Negeri Seira untuk tidak dilibatkan dengan semua kegiatan menyongsong perayaan HUT RI ke 73," ungkap dia. (Albert Batlayeri)

Peringatan Detik-Detik Proklamasi di MBD Berlangsung Khidmat

Posted: 25 Aug 2018 11:53 AM PDT

Peringatan Detik-Detik Proklamasi di MBD Berlangsung KhidmatTIAKUR, LELEMUKU.COM - Detik-detik peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73 di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Provinsi Maluku pada Jumat (17/8) berlangsung penuh khidmat dan lancar. Hal ini ditandai dengan bunyi sirene selama 60 detik.

Acara yang berlangsung di Lapangan Upacara Kabupaten MBD, Tiakur dengan Bupati MBD, Drs. Barnabas N. Orno bertindak sebagai inspektur upacara,Perwira Upacara Letnan Dua Marinir M.Usman dan Komandan Upacara Kapten Anang S yang merupakan DanLapTer.

Sebanyak 73 orang Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) ini merupakan siswa-siswi pilihan se-Kabupaten MBD. Untuk pengibaran bendera tahun ini, dilakukan oleh Samuel Hatulely (SMA Negeri 1 PP. Terselatan), Erens Aitameru (SMA Negeri Lakor), dan Najario Sairupy (SMA Negeri 1 Lemola). Sedangkan pembawa baki bendera adalah Indri Fransiska Barends (SMA Negeri 1 Lemola).

Peringatan ini juga diisi dengan Pembacaan Proklamasi yang dibacakan oleh anggota DPRD Kabupaten Bapak H. Lekipera.

Upacara detik-detik HUT Proklamasi ke-73, turut dihadiri ratusan undangan dari Pejabat Eselon II, Eselon III, Eselon IV, DPRD, TNI, POLRI, Pegawai Negeri Sipil (PNS), Tenaga Kontrak Daerah, tokoh masyarakat, guru, pelajar, mahasiswa dan masyarakat. (DiskominfoMBD)

Seorang Bayi Suku Mausu Ane Meninggal Dunia di RSUD Bula

Posted: 25 Aug 2018 07:42 AM PDT

Seorang Bayi Suku Mausu Ane Meninggal Dunia di RSUD BulaAMBON, LELEMUKU.COM - Sebuah kabar duka baru saja terdengar dari salah satu warga Suku Mausu Ane, Suku Pedalaman Hutan Pulau Seram, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku yang beberapa waktu lalu dilanda musibah kekurangan bahan pangan. 

Pasalnya, tepat pada hari Jumat (24/8) sekitar pukul 19.00 WIT  anak dari Ibu Kalaksina Ipaana (26) salah satu warga Suku Mausu Ane dinyatakan meninggal dunia di RSUD Bula Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).

Kalaksina Ipaana pada pertengahan bulan Agustus lalu baru melahirkan seorang bayi prematur di kamp di Dusun Siahari, Desa Morokay, lalu dibawa menuju RSUD Bula Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).

Bayi berjenis kelamin perempuan tersebut mendapat penangan oleh Dokter Spesialis anak, dr Hasrisa Eka P, Msc, Sp.A. Bayi tersebut dirawat secara intensif dan perlu penanganan secara serius karena dilahirkan pramatur dengan berat badan hanya mencapai 910 gram.

Pada kenyataannya bayi yang dilahirkan prematur seperti bayi Ibu Kalaksina Ipaana cenderung memiliki suhu tubuh yang lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang lahir dengan normal.

Sampai sekarang, penyebab meninggalnya bayi manis tersebut memang belum diketahui. Namun, tentunya kepergiannya bukanlah hal yang mudah untuk dihadapi. Semoga orangtua, keluarga dan kerabat yang ditinggalkan diberikan ketabahan serta kekuatan.

Sementara saat ini, Danramil 1502-05/Wahai Kapten Cba La Ode Makruf sedang berkoordinasi dengan pihak keluarga dan rumah sakit terkait rencana pemakaman. (Pendam16)

Rayakan Idul Adha, Petrus Fatlolon Kunjungi Karatat, Kilon dan Labobar

Posted: 25 Aug 2018 07:33 AM PDT

Rayakan Idul Adha, Petrus Fatlolon Kunjungi Karatat, Kilon dan LabobarSAUMLAKI, LELEMUKU.COM -  Bupati Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku Petrus Fatlolon melaksanakan kunjungan kerja (kunker) ke Desa Karatat, Desa Kilon dan Desa Labobar di Kecamatan Wuar Labobar dalam rangka peringatan Idul Adha Tahun 2018 dari Rabu (22/8) hingga Sabtu (25/8).

Dalam kunjungan dimaksud Bupati yang didampingi SKPD terkait juga melaksanakan kegiatan bedah rumah bagi masyarakat miskin di ketiga desa tersebut yang penganggarannya berasal dari Dinas Sosial dan Dinas PU, PR dan Pertanahan Kabupaten MTB.

Kegiatan bedah rumah ini bertujuan untuk membantu menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Maluku Tenggara Barat sekaligus menggerakkan masyarakat untuk bergotong-royong membantu sesamanya yang kurang mampu. Kegiatan ini telah dilakukan sebelumnya di Desa Ritabel dan Desa Ridool Kecamatan Tanimbar Utara.

Hasil pantauan di lapangan, masyarakat begitu antusias bergotong-royong membantu proses pekerjaan bedah rumah, dan para pemilik rumah yang ditemui merasa sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Pemerintah Daerah karena mereka dapat menikmati rumah yang layak huni.

Sesuai rencana kegiatan ini akan terus dilaksanakan di desa lainnya di Kepulauan Tanimbar dan diharapkan kegiatan ini dapat membawa dampak positif bagi rencana Pemerintah Daerah dalam mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten ini.

Selain pelaksanaan bedah rumah, Bupati Fatlolon juga meninjau beberapa infrastruktur dan permasalahan kemasyarakatan di ketiga desa tersebut untuk segera ditindaklanjuti oleh Pemerintah Daerah.

Setelah memastikan seluruh proses pekerjaan bedah rumah berjalan dengan baik di ketiga desa, sebelum kembali ke Saumlaki dalam kunjungan kerjanya selama 5 hari di Kecamatan Wuar Labobar, Bupati menugaskan beberapa pimpinan SKPD untuk tetap mengawal proses bedah rumah tersebut sampai selesai. (HumasMTB)

Mercy Chriesty Barends Bantu Muhamad Reza Mangar Rp25 Juta

Posted: 25 Aug 2018 05:23 AM PDT

Mercy Barends Bantu Muhamad Reza Mangar Rp25 JutaJAKARTA, LELEMUKU.COM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Komisi VII, Mercy Chriesty Barends, ST memberikan bantuan kepada bocah asal Desa Waria, Kecamatan Aru Utara Timur Batuley, Kabupaten Kepulauan Aru, Provinsi Maluku, Muhamad Reza Mangar (13), yang secara spontan memanjat tiang untuk selamatkan tali penggerak Bendera Merah Putih yang terlepas dari tangan pengibar bendera, pada saat upacara hari ulang tahun (HUT) ke 14 Kabupaten tersebut di Lapangan Yos Sudarso, Dobo, pada Senin, 18 Desember 2017 lalu dengan total mencapai Rp25 Juta.

Menurut Asisten I Bidang Pemerintahan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Kepulauan Aru, Dra Aminah Hasniany Ely, MS.i bahwa Anggota dewan dari Faksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Daerah Pemilihan (Dapil) Maluku tersebut mengundang Reza di ruang kerjanya di Kompleks DPR MPR RI, Senayan, Jakarta pada Kamis (23/8).

"Kemarin kami diantar ke kantor DPRD RI untuk bertemu dengan ibu Mersy. Beliau sudah menunggu kami disana. Beliau sangat menyambut dan mengapresiasi Reza, kami bercerita kurang lebih satu jam lebih," kata dia kepada Lelemuku.com saat mendampingi Reza guna menghadiri beberapa undangan di Jakarta, pada Jumat (24/8).

Asisten I Bidang Pemerintahan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Kepulauan Aru, Dra Aminah Hasniany Ely, MS.i
Dalam pertemuan itu, Mercy Chriesty Barends memberi Reza bantuan untuk kembali bersekolah, diantaranya uang tunai sebesar Rp10 Juta Rupiah dan 1.000 Dollar Amerika atau sebanding dengan Rp15 juta.

"Bantuan itu untuk Reza bersekolah, sebesar uang tunai 10 juta dollar dan 1.000 dollar, yang kalau ditukar ke rupiah adalah 15 juta. Jadi semuanya total ada 25 juta rupiah." tutup Hasniany. (Laura Sobuber)

Petrus Fatlolon Serahkan Hewan Kurban di Larat

Posted: 25 Aug 2018 04:18 AM PDT

Petrus Fatlolon Serahkan Hewan Kurban di LaratLARAT, LELEMUKU.COM – Bupati Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku, Petrus Fatlolon, SH., MH menyerahkan hewan kurban dalam perayaan Idul Adha 1439 Hijriah Tahun 2018 kepada umat muslim di Kota Larat dan sekitarnya, di Kecamatan Tanimbar Utara (Tanut), pada Selasa (21/8).

Penyerahan hewan kurban secara simbolis tersebut langsung diterima oleh Ketua Pengurus Hari-Hari Besar Islam (PHBI) Kecamatan Tanut, Harmin di Masjid Al-Muhajirin Larat.

Dijadwalkan juga setelah penyerahan tersebut, Bupati Fatlolon dan rombongan bertolak ke Kecamatan Wuarlabobar untuk menyerahkan bantuan yang sama di Desa Kilon, Karatat dan Labobar, pada Rabu (22/8). (HumasMTB)

Petrus Fatlolon Tinjau Musyawarah Angkatan MPP AMGPM di Latdalam

Posted: 25 Aug 2018 01:53 AM PDT

Petrus Fatlolon Tinjau Musyawarah Angkatan MPP AMGPM di LatdalamLATDALAM, LELEMUKU.COM – Bupati Maluku Tenggara Barat (MTB), Provinsi Maluku, Petrus Fatlolon, SH., MH meninjau kegiatan musyawarah pimpinan paripurna Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (MPP AMGPM) di Desa Latdalam, Kecamatan Tanimbar Selatan (Tansel), pada Selasa (21/8).

Dalam kunjungan tersebut Bupati Fatlolon didampingi oleh Sekretaris Daerah (Sekda), Piterson Rangkoratat, SH beserta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait, yang bertujuan untuk memastikan kesiapan Desa Latdalam sebagai tempat pelaksanaan kegiatan MPP AMGPM.

Kemudian meninjau program dan kegiatan serta pembangunan infrastruktur yang bersumber dari Dana Desa. (HumasMTB)

Johan Gonga Dukung Pendidikan Muhamad Reza Mangar

Posted: 25 Aug 2018 01:42 AM PDT

Johan Gonga Dukung Pendidikan Muhamad Reza MangarJAKARTA, LELEMUKU.COM – Bupati Kepulauan Aru, Provinsi Maluku, Dr. Johan Gonga sangat mengapresiasi niat tulus Muhammad Reza Mangar (13) yang secara spontan memanjat tiang untuk selamatkan tali penggerak Bendera Merah Putih yang terlepas dari tangan pengibar bendera, pada saat upacara hari ulang tahun (HUT) ke 14 Kabupaten tersebut di Lapangan Yos Sudarso, Dobo, pada Senin, 18 Desember 2017 lalu.

Melalui Asisten I Bidang Pemerintahan Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Kepulauan Aru, Dra Aminah Hasniany Ely, MS.i mengatakan Bupati Gonga sangat mengapresiasi tindakan spontan Reza yang dinilainya sangat berani.

Hal ini terlihat saat Bupati Gonga mengundang bocah asal Desa Waria, Kecamatan Aru Utara Timur Batuley, yang saat itu didampingi oleh Danramil Dobo Lettu Inf. Dony Masaoy untuk bertemu dirinya, pada Selasa (21/8).

Dalam pertemuan itu orang nomor satu di Kabupaten tersebut memberikan penghargaan berupa beasiswa kepada Reza, yaitu sejak Reza bersekolah hingga pendidikan  jenjang Strata 2 (S2), yang akan segera dituangkan dalam Peraturan Bupati (Perbup) Kepulauan Aru.

Selain penghargaan tersebut, Pemerintah Daerah (Pemda) Kepulauan Aru juga memfasilitasi keberangkatan Reza bersama tim ke Ibu Kota Jakarta untuk menghadiri sejumlah agenda, diantaranya menjadi bintang tamu di acara Hitam Putih pada televisi nasional Trans7, yang dipandu oleh Deddy Corbuzier, pada Kamis (23/8) dan Pagi Pagi Pasti Happy di Trans TV, yang dibawa oleh Uya Kuya, pada Jumat (24/8).

"Bupati merespon sekali lalu mengatakan bahwa beliau akan memberikan hadiah berupa penghargaan beasiswa kepada Reza selama dia bersekolah saat ini hingga jenjang S1. Kemudian jika Reza ingin lanjut ke S2 sesuai dengan pilihan pendidikannya Pemda akan membiayai juga," kata Hasniany kepada Lelemuku.com saat mendampingi Reza guna menghadiri beberapa undangan di Jakarta, pada Jumat (24/8).

Ia pun mengaku hingga saat videonya viral dan mendapat banyak perhatian dan bantuan dari Pemda serta banyak pihak ini  merupakan rejeki dari nelayan cilik yang telah putus sekolah sejak kelas 4 SD tersebut dan hidup bersama neneknya tersebut.

"Atas keberanian yang spontan dari Reza ini sudah jalan Tuhan, karena apa yang menjadi rahasia Tuhan kita tidak ada yang tahu,' aku Asisten I Bidang Pemerintahan itu.

Reza awalnya viral usai HUT tersebut, namun ia tenar hanya di kalangan tertentu di Kabupaten Kepulauan Aru. Setelah aksi spontanitas yang sama dari Johanis Gama Marshal Lau yang akrab disapa Joni (14), pada 17 Agustus lalu, Reza pun kembali diungkit dan dibandingkan nasibnya dengan Joni yang langsung diundang Presiden Jokowi dan para menteri ke Istana Negara di Jakarta serta menonton secara langsung Pembukaan Asean Games 2018. (Laura Sobuber)